Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Pengobatan sigmoidoskopi

Pengobatan Sigmoidoskopi merupakan metode menggunakan alat kecil, tipis, dan fleksibel untuk mengetahui bagian ujung dalam usus besar. Ada tiga bagian yang dilewati alat tersebut yaitu dari anus, kolon sigmoid, dan rectum. 

Ada kamera kecil yang terpasang pada ujung kabel tabung untuk dikirim ke layar agar dapat terlihat jelas bagian dalam rektum. Terdapat juga penerang sehingga memudahkan dokter melihat objek yang dirada didalam. 

Kolon sigmoid merupakan bagian paling ujung usus besar sekitar 50 centimeter dari luar.

Terapi sigmoidoskopi hanya mampu menjangkau pada ujung usus besar dan tidak bisa melihat jauh lebih dalam, beda halnya dengan kolonoskopi. Oleh karena itu sigmoidoskopi tidak bisa menemukan kanker dan benjolan polip yang berkembang jauh didalam usus.



Tahapan Sigmoidoskopi

Apabila pasien telah direkomendasikan untuk melakukan terapi sigmoiskopi maka dokter akan menjelaskan tahapan-tahapan yang akan dilalui:

- Pemeriksaan gejala-gejala pada usus.


Pengobatan sigmoidoskopi memiliki tujuan agar dapat diketahui beberapa msalah seperti rectal yang berdarah, sakit perut yang parah, diare yang kronis, dan penyakit lainnya.

- Cek rutin Usus besar

Pengobatan sigmoidoskopi merupakan salah satu cara untuk mendeteksi kanker pada usus besar. Tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu tidak bisa memeriksa bagian dalam yang jauh. Itu sebabnya apabila pasien ingin memeriksa bagian dalam usus bisa memilih metode kolonoskopi.

Apabila pasien ingin kemudahan bisa memilih sigmoidoskopi dibandingkan dengan kolonoskopi memerlukan banyak persiapan. Dalam sigmoidoskopi tidak memerlukan anesthesi dimana dapat membahayakan colon mauapun rektum.

Resiko Metode sigmoidoskopi

Dalam pengujian sigmoidoskopi memiliki beberapa resiko. Adapun resikonya hanya bagian usus paling ujung.

- Muncul darah pada bagian rektum dalam pengambilan sampel uji.

- Adanya lubang kecil pada dinding usus disebabkan gesekan atau tusukan (perforation)

Persiapan Sebelum Terapi Sigmoidoskopi

Sama halnya dengan kolonoskopi pasien harus membuat usus bersih dari sisa-sisa makan. Dokter biasanya mengusulkan puasa dua atau tiga hari sebelum pelaksanaan. Apabila terdapat sisa-sisa kotoran itu akan membuat gambar pada layar akan terlihat kabur sehingga menyulitkan dokter melakukan pemeriksaan.

 Untuk membuat usus bersih dari kotoran sebaiknya ikuti instruksi berikut:

- Pasien bisa melakukan puasa beberapa hari sebelum waktu pelaksanaan.
Disarankan menahan rasa lapar ini demi kelancaran terapi pasien, menurut dokter hal ini normal dan tidak membahayakan. Kecuali memiliki riwayat penyakit lambung sebaiknya konsultasi kepada dokter.

Minuman cairan mungkin diminta untuk dibatasi misalnya kopi, susu, teh, air putih, dan minuman lain. Pada tengah malam dihari sebelum pelaksanaan disarankan untuk tidak makan dan minum sama sekali.

- Minum obat pelancar pencernaan.

Untuk mempercepat keluarnya kotoran biasanya dokter akan memberikan obat pelancar pencernaan bisa berbentuk pil atau cairan.

- Menggunakan alat pengobatan enema kopi

Metode ini menggunakan kopi dengan cara memasukkan bubuk kopi dalam anus bertujuan membersihkan sisa makanan didalam anus. Sebaiknya dibimbing oleh dokter ahli disebabkan cara ini memiliki resiko. 

- Mengatur konsumsi Obat 

Sebagian pasien memiliki kebiasan mengkonsumsi obat, sebaiknya itu digunakan beberapa hari sebelum jadwal pengobatan. Terkhusus yang menderita diabetes dimana sebagian obat tersebut mengandung zat besi atau sejenis aspirin. Sebaiknya diatur atau dihentikan sementara.

Proses Sigmoidoskopi

Didalam ruangan khusus pasien akan diminta berbaring di ranjang dengan menggunakan pakaian pasien. Berbaring ke samping kiri dengan lutut di tekuk ke perut. Kemudian dokter akan bersiap memasukkan sigmoidoskopi ke kedalam rektum.

Sigmoidoskopi memiliki bagian-bagian seperti pencahayaan berada diujung tabung kecil dan elastis. Alat ini berguna melihat didalam usus yang lunak, berliku-liku dan gelap. 

Saat scope bergerak didalam usus maka akan terlihat keadaan dinding usus yang di tampilkan lewat layar monitor. Ketika benda tersebut bergerak maka pasien akan merasakan sedikit kram atau sesak dibagian perut. 

Gambar yang dikirim lewat kamera yang terpasang di ujung sigmoiskope dapat di lihat di layar monitor. Sehingga dokter dapat mempelajari bagian dalam usus pasien. Dengan menggunakan scope dokter bisa mengambil sampel jaringan dengan mudah.

Proses yang dilalui tidak membutuhkan waktu banyak dibandingkan dengan kolonoskopi sekitar kurang lebih 15 menit. Bahkan bisa lama apabila membutuhkan biopsi. Metode ini juga tidak membutuhkan obat penahan rasa sakit.

Apabila didalam usus besar ditemukan polip maka dokter akan mengusulkan untuk mengambil tindakan lain dengan metode kolonoskopi.  Ini disebabkan kemungkinan besar terdapat polip didaerah paling dalam maka dari itu diperlukan pemeriksaan lebih dalam dengan kolonoskopi.

Setelah Menjalani Terapi Sigmoidoskopi

Apabila semua proses telah dijalani mungkin pasien akan merasa sedikit tidak nyaman dengan perut. Mungkin juga pasien merasa kembung dan sering buang angin itu adalah hal yang lumrah dari proses terapi sigmoidoskopi. Apabila pasien merasa aneh disarankan berjalan beberapa langkah disekitar ruangan atau koridor rumah sakit. Setelah itu pasien siap menjalankan aktifitas sehari-hari.

Kesimpulan

Apabila pasien mendapati dirinya sedikit mengeluarkan darah di daerah anus. Hal yang perlu diperhatikan disini pasien tidak perlu panik karena itu disebabkan sedikit gangguan. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter terkait.

Nah saat yang dinantikan pasien apabila hasil review sigmoidoskopi di perlihatkan.

- Hasilnya Negatif. 
Apabila pasien mendapati hasil terapi sigmoidoskopi negatif itu berarti dokter tidak menemukan sama sekali kelainan yang diderita oleh pasien. Apabila disaat pemeriksaan ini tidak ditemukan gejala kanker maka dokter akan mengusulkan untuk mengulang terapi sigmoidoskopi 5 tahun lagi.

- Hasilnya Positif  
Apabila pasien mendapati hasil terapi sigmodoskopi positif berarti dokter menemukan beberapa gejala diantaranya polip dan kanker. Jika denan metode ini ditemukan gejala polip sebaiknya melanjutkan pemeriksaan dengan cara kolonoskopi guna memeriksa usus lebih dalam. Sehingga akan mudah ditemukan kelainan-kelainan usus untuk segera diangkat.

Keberhasilan dari sigmoisokopi ini tergantung pada anatomi-anatomi didalam usus pasien dan persiapan yang dilakukan oleh pasien dan dokter. Dan juga berkaitan tampilan gambar monitor yang diambil dari usus pasien sehingga mudah untuk diteliti. Kehati-hatian dan kecermatan dari dokter menjadi keberhasilsan dari terapi ini.

Post a Comment for "Metode Pengobatan sigmoidoskopi"